Back To Top

Minggu, 16 Februari 2020

Metode pembelajaran berbasis aktivitas


Pada dasarnya guru adalah seorang pendidik. Pendidik adalah orang dewasa dengan segala kemampuan yang dimilikinya untuk dapat mengubah psikis dan pola pikir anak didiknya dari tidak tahu menjadi tahu serta menciptakan anak didik yang berkarakter. Salah satu hal yang harus dilakukan oleh guru adalah dengan mengajar di kelas. Dalam kondisi ini, performance seorang guru harus perlu diperhatikan.Seorang guru dituntut untuk dapat menguasai keadaan kelas sehingga tercipta suasana belajar yang menyenangkan.Untuk itu guru harus menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didiknya, karena proses belajar memerlukan metode metode khusus yang jelas untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien. 

Secara sederhana. Metodologi pembelajaran bisa diartikan sebagai cara cara yang diterapkan dalam melakukan aktivitas antara pendidik dan peserta didik ketika berinteraksi dalam proses belajar. Sebagai seorang pendidik perlu mengetahui dan mempelajari metode pengajaran agar dapat menyampaian materi dan dimengerti dengan baik oleh peserta didik. Metode pengajaran dipraktekkan pada saat mengajar dan dibuat semenarik mungkin agar peserta didik mendapat pengetahuan dengan efektif dan efisien

Tiap-tiap kelas bisa kemungkinan menggunakan metode pembelajaran yang berbeda dengan kelas lain. Siswa kelas rendah mempunyai karakter yang berbeda dengan kelas tinggi, sehingga metode yang digunakanpun akan berebeda pula. Untuk itu seorang guru harus mampu menerapkan berbagai metode pembelajaran. Disini kami akan memberikan contoh Metode Pelajaran yang digunakan oleh Guru di SDN 05 Pasar Usang BAPAK M. Ikhsan Elfahri dan IBU YENTI yang mengajar siswa kelas IV.

Metode pembelajaran berbasis aktivitas

Bapak guru ini menyebutkan bahwa setiap pembelajaran bisa dilakukan dengan metode ini. Anak diajak langsung bekerja membuat sesuatu pemetaan pelajarannya (peta konsep).  Sebagai contoh, saat pembelajaran Tema 7 Indahnya Keragaman Negeriku, Sub Tema Keragaman Budaya Negeriku.

Lebih lanjut, Bapak Ikhsan menjelaskan metode ini diawali dengan membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 4 sampai 5 orang. Dan dalam pembagian kelompok,penting untuk membaurkan anak dengan kemampuan belajar yang rendah, sedang, hingga tinggi. oleh karena itu, sangat dituntut kompetensi guru dalam mengenal kemampuan belajar siswa - siswanya. 

Setelah kelompok terbentuk, setiap kelompok akan ditugaskan untuk membuat keragaman pada beberapa pulau yang terdapat di Indonesia. Mulai dari suku, bahasa, makanan, lagu, tari daerah dan lain-lain. Keragaman tersebut ditulis pada media kertas karton yang telah disediakan. Setelah selesai, maka kelompok 1 akan memberikan kertas karton tadi kepada kelompok 2, kelompok 2 kepada kelompok 3 dan begitu seterusnya. Langkah selanjutnya tiap tiap kelompok diminta untuk menambahkan atau mengoreksi hasil tugas kelompok lain dan ditulis pada stick note.
 

Langkah terakhir, setiap kelompok disuruh untuk mempresentasikan hasil kelompoknya di depan kelas, anak - anak dilatih untuk bertanya jawab secara kritis kepada setiap kelompok yg tampil. 

Metode ini sangat bagus bagi anak karna setiap waktu nya selalu melakukan aktivitas menyenangkan,
Selain itu KI 1 dan KI 3 dapat tercapai, tujuan KI2 dan KI4 diharapkan juga bisa terpenuhi. misalnya melatih siswa untuk kerjasama, ketelitian, kreatifitas, disiplin, dan tanggung jawab dalam membuat peta konsep (KI2) serta menyajikan pengetahuan Faktual dalam bahasa yang jelas dan logis pada saat mempersentasikan di depan kelas (KI4) dengan menunjukkan sikap percaya diri saat berinteraksi dengan teman - temannya (KI2)

Guru juga tidak perlu  lagi berceramah didepan kelas, hanya memberikan arahan dan anak bekerja.